2 research outputs found

    PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEGAHAN BENCANA MELALUI KONSEP ECO-DEVELOPMENT (Studi Kasus Di Kawasan Mangrove Baros Kabupaten Bantul Propinsi Yogyakarta)

    Get PDF
    Kawasan hutan Mangrove Dusun Baros merupakan salah satu pembangunan ekowisata yang telah dikembangkan selama 15 tahun terakhir. Pengembangan hutan mangrove ini merupakan upaya mitigasi bencana dalam rangka mencegah terjadinya bencana pesisir antara lain tsunami, erosi dan abrasi pantai karena gerusan gelombang laut, rob, dan badai atau angin kencang. Seiring berjalannya waktu, pola kehidupan masyarakat sudah cenderung ke arah yang tidak baik yaitu dengan banyak ditemukannya penambangan pasir secara ilegal. Konsep eco-development dirasa peneliti cocok untuk diterapkan di kawasan pesisir tersebut. Hal ini dikarenakan pembangunan yang dilaksanakan dengan konsep ini akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dengan tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa mendatang. Dalam artian, kegiatan ini merupakan konsep pelestarian lingkungan yang mampu menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat dengan tanpa mengurangi jatah hidup untuk generasi anak cucu mendatang.Tujuan dalam penulisan ini adalah meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat dalam hal kesadaran melestarikan lingkungan dan pencegahan bencana. Sehingga potensi pariwisata yang ada di Kawasan Hutan Mangrove Dusun Baros dapat dikembangkan dengan baik. Pada penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyelenggarakan Penyuluhan dan Pendampingan yang dihadiri oleh responden penelitian. Hasil simpulannya masyarakat yang ada di Dusun Baros diketahui Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Baros memiliki dampak positif bagi masyarakat disekitarnya. Peran KP2B dalam mengembangkan Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove dapat menciptakan kesejahteraan dan pengembangan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga konsep Eco Development dapat dijalankan sesuai dengan regulasi yang ada

    DEVELOPMENT STRATEGY OF KAMPUNG PRENEUR THROUGH CREATIVE ECONOMY WITH PENTA-HELIX METHOD (CASE STUDY ON KAMPUNG PRENEUR IN YOGYAKARTA CITY)

    No full text
    Kampung Preneur is very inherent in the pattern of community empowerment which acts as a pancer (center) storefront as well as a business incubator based on four directions (values), namely global value, local wisdom, local supply chain and global marketing.  The four directions are based on one pancer community development or community empowerment as the driver of the rural economy. The purpose of this research is to analyze the development of Preneur Village in Yogyakarta City through the creative economy and the pattern of strategies used for development through a SWOT analysis approach with the Penta-Helix model.  Where the Penta-Helix or multi-stakeholder model where elements of the Government, academics, business entities or actors, communities or communities, and the media are united in coordinating and committing to developing the local potential of rural areas. Qualitative research method with descriptive approach. Descriptive research is research that guides researchers to explore and portray social situations thoroughly, broadly and in depth, where later surveys and interviews will be conducted on the actors involved in the Penta-Helix model how far the interaction patterns between the five actors (Academic, Business, Community, Government, and Media) by collaborating symbiotically mutualism in designing and developing a creative economy with an aggressive strategy, namely using strengths to take advantage of opportunities. The research results of the Penta-Helix concept of preneur villages in Yogyakarta City can realize the Village SDG's in achieving accelerated village economic recovery, food and energy security, welfare, and security stability
    corecore